Sepotong kue coklat..


kue

Gadis kecil berambut sebahu dengan ‘krencengan’ di tangan kanannya itu sedang terduduk di depan toko kue.. Ia menyandarkan tubuh kurusnya ke dinding di belakangnya.. Wajahnya terlihat lelah.. Ia mengibaskan tangannya di depan wajahnya.. Teriknya mentari siang ini terasa sangat menyengat…

Seorang perempuan muda berkerudung pink masuk ke dalam toko kue.. Sesaat sebelumnya tatapan mata keduanya saling bertubrukan.. Sang perempuan muda tersenyum ke arah sang gadis kecil.. Lalu ia masuk ke dalam toko kue..

Sang gadis kecil mengikutinya… Ternyata perempuan berkerudung pink itu sedang membeli sebuah kue coklat besar untuk ulang tahun sang bunda.. Gadis kecil itu melihat dari balik etalase.. Kembali kedua mata mereka bertabrakan.. kali ini melalui jendela etalase.. Ia tersenyum pada si gadis.. Lalu membalikkan tubuhnya..

Sang perempuan muda menunjuk pada sepotong kue coklat yang sama persis dengan yang dibelinya pada pramuniaga toko kue lalu mengambil sekotak minuman rasa apel dan meminta pramuniaga membungkusnya.. Ia menoleh kembali pada etalase di belakangnya.. meminta si gadis kecil untuk menunggunya.. Namun ternyata.. si gadis sudah tak ada di sana.. Ia sudah berlari kembali ke jalan yang kini telah diguyur hujan lebat..

Perempuan muda itu meminta pramuniaga menunggunya.. Ia membawa sepotong kue coklat dan sekotak minuman di tangan kanannya.. Mencari-cari wajah  sang gadis dengan mata sayu yang sesaat sebelumnya bertatapan dengannya.. Tapi ia tidak menemukannya..

Ia kembali masuk ke dalam toko dengan wajah lesu dan perasaan bersalah.. Dalam hati ia berkata…

 

 

 

 

 

 

 

 

Seharusnya aku memintanya menungguku…  Gadis itu pasti sangat lapar dan haus… 😦

 

Tinggalkan komentar