Pesona si bad boy

Pesona.

Waktu masih jaman abegeh, saya dan mungkin juga beberapa gadis sebaya saya *nyari temen* itu selalu saja terpesona pada sensasi bad boy. *halaah.. 😀

Entah mengapa kalau disuruh milih si kutu buku yang anak baik-baik dan si bad boy yang sedikit serampangan bin aktif, kenapa ooh kenapa saya malah milih si bad boy ya?

Ya nggak bad-bad amatlah. Dia masih masuk sekolah, nggak mbolos. Masih ikut pelajaran. Cuma emang karakter melanggar aturan semacam baju sengaja dikeluarin sedikit dari celana panjang abu-abunya, supaya dapat jeweran dari wali kelas memang kerap dilakukan. Meski ketika saya dewasa *halaah :P* saya bisa membaca bahwa itu hanya salah satu cara supaya dirinya mendapatkan perhatian lebih.. 😀

Supaya semua mata -untuk sesaat- tersorot padanya. 😀

Dan setidaknya cara itu pun membuat saya sedikit melihat padanya. Dan karakter humoris juga biasanya melekat di tipe bad boy semacam ini.

Sebagai tambahan, kalau saya sendiri, selain bad boy humoris ini saya selalu saja terpesona dengan laki-laki tipe ‘kutilang’ -kurus-tinggi-langsing-.. 😀

Jadi inget jaman SMA, saya nge-fans banget sama salah satu kakak kelas dengan tipe kutilang ini. Dan setiap pulang sekolah, saya rela berlama-lama pulang cuma buat lihat adegan si kakak kelas manis ini dengan kaki panjangnya naek motor lalu nyetarter motornya dengan kaki panjangnya. Dan itu kelihatan kereeen bangeet.. *hobby yang aneh sekali 😳 😆

Oke, jangan muntah dulu. Karena kalau saya inget sekarang, kayanya saya juga mau muntah..

😆

Wkwkwkwkk..

Demikian kisah absurd saya tentang pesona.

 

Mau lihat dan baca-baca cerita tentang pesona dari teman-teman yang lain?

Ke sini aja yuuk!

Dipersembahkan untuk Lampu Bohlam #3 : Pesona