Curhat Elegan


Suatu hari suami saya ngobrol sama saya. Cerita tentang temennya yang nulis status galau di salah satu jejaring sosial. Dia nggak mempermasalahkan dan membahas lebih lanjut apa bunyi status galaunya sih. Kami malah ngobrol dan diskusi masalah peletakan curahan hati. Sebagian besar kenalan dan kerabat kami yang juga berteman di FB/twitter kami memang lumayan banyak yang melakukan hal ini. Curhat masalah hati random di status jejaring sosial. Yang galaulah, maki-maki orang (dan kenapa pas maki nggak mention orang yang dimakinya sekalian ya? :D), nyindir suami/istri (ini juga, nggak berani mention pasangannya.. :P) atau ngomongin atasannya.

Eh tunggu bentar. Tulisan saya kali ini suwer deh nggak nyindir siapa-siapa ya? 😀

Kalau ngerasa kesindir, coba diperbaiki itu pola pikirnya. Saya cuma sharing aja.. :).

Balik lagi ke obrolan sama suami saya. Lalu suami saya pun bilang gini.

Sebagus-bagusnya status di jejaring sosial, ya akhirnya cuma berakhir jadi status. Udah, gitu aja. Dari pada begitu, mending ade sekalian nulis di blog. Ditulis yang jelas, lengkap dan rapi. Jadi satu tulisan utuh. Kalau gitu kan enak dibacanya. Siapa tahu malah punya manfaat.

Nggak sama persis sih kalimatnya. Tapi kurang lebih kaya gitu. Saya jadi ngikik.. :mrgreen:. Apa kalimatnya ini nyindir saya ya? Tapi seinget saya dan ingatan saya itu terbatas, saya nggak pernah maki-maki orang di status facebook kok. Kalau bikin note pernahlah, tapi nggak maki. Palingan nyindir si laptop dan yang punya laptop. Nulis status pun kadang copas status orang. *halaagh.. 😀

Hingga saya pun mendapatkan satu kesimpulan penting dari obrolan kami. Bahwa suami saya mendukung penuh saya menggalau menulis di blog. :D. Horee…! 😆 :mrgreen:

Tapi menurut saya pribadi, menulis blog sama menulis status emang mendingan nulis blog sih. Kelihatan lebih elegan. Curhat pun jadi elegan. Nggak cuma berakhir jadi status singkat 140 karakter. Tapi bisa jadi karya yang keren. Bisa jadi puisi, bisa jadi cerpen atau malah novel. Noh.. Keren kan? 😀

Biar nggak kelihatan banget curhat galaunya, biasanya saya nulis cerita. Tapi cerita inipun nggak melulu 100 % based on true story. Dan nggak melulu kisah saya. Katakanlah inspiring by true story. Nah, true story-nya berapa persen itu rahasia karena saya juga nggak yakin *eh? 😛.. 😀

Dan biasanya, setelah saya baca status atau membaca cerita di blog salah seorang teman waktu blogwalking, seringkali saya malah jadi punya ide cerita untuk ditulis. Tuh.. Bermanfaat banget kan nge-blog itu. Coba kalau nggak ada blog, saya curhat di mana doong? Hehehe..

diary

Nah akhirnya, daripada saya menggalau bikin status galau nggak jelas di jejaring sosial, selain bikin orang kepo dan nama baik saya rusak *halaagh 😀 saya lebih memilih curhat elegan dengan menulis blog. Kalau kamu?

12 pemikiran pada “Curhat Elegan

Tinggalkan Balasan ke Nathalia DP Batalkan balasan